INOVASI

Upaya efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah dengan menetapkan SATU RUMAH SATU PEMANTAU JENTIK yang merupakan program pemerintah sejak tahun 2016. Untuk mendukung keberhasilan gerakan ini maka selain kader jumantik yang berawal dari kader kesehatan yang ada didesa, UPT Puskesmas Tlanakan melakukan terobosan untuk melibatkan pelajar Sekolah Dasar untuk mampu menjadi JUMANTIK secara aktif baik disekolah atau di rumah masing-masing. Petugas kesehatan koordinator DBD beserta koordinator UKS berpadu dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya untuk pencegahan DBD yang bertujuan menularkan ilmu tentang tugas sebagai seorang jumantik kepada para pelajar. yaitu siswa siswi tersebut selain mampu menggerakkan anggota keluarga untuk menerapkan 3M+, seorang pelajar tersebut juga mampu menjadi Agent of change untuk mengubah dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat sehingga menjadi pelopor untuk anggota keluarga atau teman di sekolahnya. Sosialisasi ini selalu terus dilakukan melalui sekolah, yang tentunya sudah melakukan koordinasi sebelumnya dengan pihak sekolah. Kegiatan ini terjadwal sejak 2019 namun sempat fakum karena pandemi covid 19 yang mana sekolah-sekolah banyak diliburkan, namun diakhir 2021 kembali untuk disosialisasikan dan terus menerus memantau keberhasilan gerakan dengan melihat turunnya angka kesakitan yang disebabkan oleh demam berdarah.

Inovasi PETIS KRESEH NGALKAL adalah menu masakan bersumber dari pangan lokal yang berada di sekitar lingkungan masyarakat. Selain itu, masing-masing daerah memiliki hasil panen pangan yang berbeda. Keunikan lain dari inovasi ini adalah adanya peran masyarakat (kader) untuk menyusun menu dan menciptakan resep makanan baru melalui lomba kader untuk memicu kreatifitas para kader desa / posyandu. Ada Gerakan masyarakat terutama yang memiliki balita untuk menerapkan menu yang sudah tersusun selama 10 hari, berdasarkan menu gizi seimbang dengan teknik Praktik Pemberian Makanan Bayi Dan Anak (PMBA).

DINDAKU CANTIK merupakan inovasi yang dibuat dalam rangka menyelesaikan permasalahan rendahnya kunjungan Calon Pengantin (Catin) ke Puskesmas. Selain itu, adanya Kerjasama dengan pihak desa (Modin) untuk berupaya mendorong Catin untuk datang kebidan desa, kemudian memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas sebelum mendaftar ke KUA.

Inovasi GETTAS PEDAS adalah membantu meningkatkan pengetahuan tentang peran orang tua asuh dalam memberikan dukungan ibu yang sedang menyusui (memberikan ASI).

SAKERA
“Saben Kamis Rapat” (Tiap Kamis Rapat)

Dalam upaya memperoleh dan menangkap ASPIRASI, Pengaduan, Permasalahan baik dari sisi pelayanan maupun pemenuhan Sarana Prasarana yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan, Puskesmas Tlanakan membiasakan “Budaya Kerja” dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu serta managerial dalam sebuah kegiatan SAKERA.
     SAKERA yang awalnya dilaksanakan hanya hari Kamis, seiring perkemabngan peningkatan pelayanan dan urgensifitas masalah yang dihadapi, SAKERA akhirnya tidak hanya berorientasi dilaksanakan pada hari Kamis, tetapi juga dilakukan dihari-hari lainnya. SAKERA terbukti mampu memecahkan beberapa masalah secara cepat dan tepat, serta berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan yang semakin hari semakin menuntut pelayanan yang Excelent.